Sebanyak 450 prajurit dari Batalyon Infanteri Rider Khusus 644/ Walet Sakti akan bertugas mengamankan perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia dengan Papua New Guinea (RI-PNG). Wakil Bupati Kapuas Hulu,  Antonius, L. Ain Pamero, SH menjadi inspektur dalam upacara pelepasan penugasan prajurit tersebut, Kamis 01 Februari 2018 di Halaman Hitam Markas Yonif RK 644/Wls.

Dalam amanatnya Wakil Bupati Kapuas Hulu mengatakan, tentunya sebagai pengamanan perbatasan Yonif RK 644/Wls punya peran penting. Selain untuk pengamanan juga untuk pembinaan teritorial guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kerong dan Pegunungan Bintang inilah lokasi perbatasan prioritas Pemerintah yang diamankan oleh Yonif ini. Saya minta agar Yonif ini berkoordinasi denga BNPP setempat agar tugas teritorial dilaksanakan dengan baik," papar Wakil Bupati Kapuas Hulu.

Zona yang diamankan tersebut adalah perbatasan darat, maka rawan ancaman bagi masyarakat dan Pemerintah di perbatasan tersebut. Satgas Pamtas sangat diperlukan demi menjamin kedaulatan Negara dari kelompok kriminal dan sparatis serta berbagai bentuk ancaman lainnya. "Terimalah tugas ini dengan tanggungjawab sebagai ladang pengabdian. Jaga NKRI dari ancaman kedaulatan dan bentuk ancaman lain yang merorong pembangunan,".  Pamtas bukanlah tugas ringan, namun Wakil Bupati Kapuas Hulu meyakini, prajurit Yonif RK 644/Wls tentu sudah dibekali kemampuan khusus. "Mengenal medan adalah kunci untuk mengantisipasi faktor lainnya. Jaga nama baik Kapuas Hulu dan satuan, serta tidak luput mengingat Tuhan, keluarga juga menunggu agar kembali dengan sehat. ibu-ibu jaga sikap dan terus dukung penugasan suami," pesan Wakil Bupati Kapuas Hulu.

Sementara itu Danyonif RK 6447/Wls, Letkol Inf Gede Setiawan menuturkan ada 450 personil yang berangkat. Lamanya penugasan tersebut adalah 9 bulan. "Mohon doa dari masyarakat Kapuas Hulu, agar kami dalam penugasan dapat melaksanakanya dengan baik dan kembali dengan selamat," tutup Danyoninf RK 6447/Wls. (Doc. Bidang SAI-DKIS)