Pertahankan Kebudayaan Pawai Naga


Budayawan Tionghoa Kabupaten Kapuas Hulu menggelar arak-arakan naga, Selasa (3/3) pagi. Naga sepanjang 40 meter itu pun diarak sekitar 50 orang budayawan Tionghoa ke Kantor Bupati Kabupaten Kapuas Hulu, Gedung DPRD Kabupaten Kapuas Hulu hingga ke rumah-rumah warga, setelah terlebih dahulu dibuka mata di Pekong Pala Pulau dan digelar ritual penyembahan di Pekong Pasar Merdeka. Atraksi naga ini pun mendapat pengawalan ketat dari Satlantas dan Personil Kepolisian Resort Kapuas Hulu.

Setibanya di Kantor Bupati, sekitar Pukul 10.00 WIB, naga seharga  Rp 26,6 juta yang diarak budayawan Tionghoa itu, disambut oleh Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana, S.H, M.H. Hadir pada kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Kapuas Hulu, Ade M Zulkifli, S.AP, Dandim 1206/Psb, Letkol Inf. Vivin Alivianto, Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Mahyudi Nazriansyah, S.IK, Danyon 644/Wls, Mayor Inf. Marsana serta beberapa Kepala SKPD Kapuas Hulu. Selain menabuh drum dan menyulut petasan, Wakil Bupati juga menyematkan konde kepada sang naga. Tak luput, Wakil Bupati juga memberi angpao kepada budayawan Tionghoa yang menyuguhkan atraksi naga.

Dalam arahannya, Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana,S.H, M.H mengatakan, segala bentuk kegiatan kebudayaan harus dilestarikan karena itu merupakan aset daerah. Sama halnya dengan pawai naga yang disuguhkan oleh Budayawan Tionghoa Kapuas Hulu, yang merupakan wujud ritual pembersihan kota dari kuasa jahat. “Untuk itu, kita semua terutama budayawan Tionghoa, kalian harus mempertahankan kebudayaan pawai naga ini,” tuturnya.

Dilanjutkan Wakil Bupati Kapuas Hulu, pawai naga tidak terlepas dari suasana Imlek 2566 dan penyambutan Cap Go Me (puncak perayaan hari kelima belas Imlek). Ia pun berharap dengan makna ritual pawai naga, dapat membawa kebaikan untuk daerah dan seluruh masyarakat Kapuas Hulu. “Mudah-mudahan perayaan ini membawa kita ke arah yang lebih baik, selalu diberi kesehatan, panjang umur dan semakin sehat akal budi dalam kehidupan ini,” ucap Wakil Bupati Kapuas Hulu.

Selain itu, Wakil Bupati Kapuas Hulu juga berpesan agar masyarakat antar etnis dan suku saling menghargai dan menjaga keharmonisan. Sehingga Kapuas Hulu tetap dalam keadaan tenteram dan pembangunan dapat berjalan dengan optimal. “Momen-momen etnis Tionghoa seperti ini hendaknya dimanfaatkan untuk mempererat tali silaturahmi, agar kehidupan bermasyarakat juga tetap harmonis,” pesan Wakil Bupati Kapuas Hulu. (Yohanes/Dishubkominfo Kab. KH)

Share Post:

BERITA POPULER