Penjabat Bupati Kapuas Hulu, Marius Marcellus TJ, S.H., M.M mengajak seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk mensukseskan program Keluarga Berencana (KB) hingga ke desa-desa. Dengan suksesnya pelaksanaan KB dapat turut mensukseskan pembangunan. “Oleh karena itu pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) harus kita optimalkan,” tuturnya, saat Sosialisasi Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Kabupaten Kapas Hulu 2015, di Embaloh Hulu, Minggu (30/8/2015).
Penjabat Bupati Kapuas Hulu menegaskan, jumlah penduduk dan luas wilayah Kapuas Hulu memeng belum sebanding, hanya 8 orang perkilometernya. Kendati demikian bukan berarti tidak perlu mendukung kegiatan kelurga berencana berjalan secara baik dan optimal. Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) ini tidak hanya mengatur Keluarga Berencana dari penggunaan alat kontrasepsi saja. “ Keluarga Berencana (KB) ini adalah untuk perencanaan keluarga, memeperisapkan dari saat berada di janin hingga usia lanjut melaui beberapa program dan kegiatan,” ungkapnya pada kegiatan yang dihadiri Anggota Komisi IX DPR-RI, Karoline Margret Natasa.
Dengan adanya kegiatan Keluarga Berencana (KB) secara intensif di masyarakat, Penjabat Bupati Kapuas Hulu mengharapkan, kehamilan yang terjadi di kalangan pasangan usia subur di Kapuas Hulu adalah kehamilan dan kelahiran yang direncanaan. Sehingga menekan angka kematian ibu dan bayi di Bumi Uncak Kapuas. “Sebab perlu diatur jumlah dan jarak umurnya,” ujar Penjabat Bupati Kapuas Hulu.
Dijelaskan Penjabat Bupati Kapuas Hulu, masih ada kendala yang terjadi di Kabupaten Kapuas Hulu dalam bidang Keluarga Berencana. Diantaranya akses pelayanan Keluarga Berencana yang belum menyentuh seluruh pasangan usia subur di Desa-desa. “Hal ini pun membuat mereka enggan ber Keluarga Berencana (KB), sehingga dapat memicu kelahiran yang tidak direncanakan. Hal tersebut dapat memicu kematian ibu dan bayi,” tuturnya.
Disisi lain, penggunaan kontrasepsi di Kabupaten Kapuas Hulu masih di dominasi kontrasepsi jeni pil. Dari itu perlu diarahkan kepada penggunaan alat kontrasespi jangka panjang.
Menurut Penjabat Bupati Kapuas Hulu, terciptanya kesadaran masyarakat akan keluarga berencana dapat mendorong laju pembangunan daerah. Terutama dari sisi kesejahteraan keluarga. “Dengan mendukung Keluarga Berencana (KB), kita turut mensukseskan pembangunan bangsa ini,” tutupnya.