Penjabat Bupati Kapuas Hulu, Marius Marcellus TJ, S.H., M.M membuka kegiatan pendidikan dan pelatihan pimpinan tingkat IV dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (20/8) pagi, di Gedung Graha Korpri Putussibau. Pada kesempatan itu Penjabat Bupati kapuas Hulu memaparkan, kehadiran sebuah diklat merupakan suatu metode untuk membentuk sosok aparat yang profesional dan kompeten dalam setiap pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Apabila dikaitkan dengan agenda reformasi birokrasi, maka Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pondasi utama dalam rangka mewujudkan "Pemerintahan Berkelas Dunia," yang merupakan target reformasi birokrasi di tahun 2025. Tahun 2025 itu sendiri tinggal 10 tahun, dan itu waktu yang singkat untuk merubah kondisi birokrasi pemeritahan yang saat ini dianggap lemah dan kurang tanggap terhadap kebutuhan dan tuntutan masyarakat. "Untuk mencapai target tersebut salah satu langkah ditempuh adalah mereformasi pelaksanaan diklat, baik dari jenjang prajabatan sampai ke jenjang diklat kepemimpinan," imbuh Penjabat Bupati Kapuas Hulu.
Dalam diklat kali ini, tambah Penjabat Bupati Kapuas Hulu, ada pola baru yang membentuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) menjadi seorang pemimpin perubahan atau reformer. Baik pada sektor publik yang memiliki keahlian merencanakan perubahan maupun membangun dukungan dan mengurangi resistensi terhadap perubahan, termasuk pada pengelolaan perubahan tersebut.
Kemudian yang dimaksud 'Pemerintahan berkelas dunia', dijelaskan Penjabat Bupati Kapuas Hulu, itu merupakan pemerintahan yang birokrasinya memiliki profesionalitas, integritas, nilai kapabilitas, berwawasan global dan berorientasi pada kualitas. "Untuk mengejar target ini kita jangan lagi terjebak pada rutinitas formalitas belaka. Dengan pola baru Diklat ini pun diharapkan bisa mencetak pemimpin perubahan, jadi kita harus berorientasi pada kualitas," tutup Penjabat Bupati Kapuas Hulu.