Menteri Kesehatan RI Janji Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Wilayah Perbatasan


Menteri Kesehatan RI Prof. DR. dr. Nila Farid Moeloek SpM(K) mengunjungi Kecamatan Badau dan Kecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (15/4/2015). Dalam kunjungan di Kecamatan Badau, Menteri Kesehatan meninjau pelaksanan kelas ibu hamil pada Posyandu Di Rumah Betang Desa Sebindang dan melihat ruang UKS SD 8 Badau. Kemudian, memantau pelayanan kesehatan masal gratis khusus penyakit tidak menular, serta operasi katarak gratis yang dilakukan Perdami (Persatuan Dokter Mata Indonesia) di Rumah Sakit Bergerak Badau. Setelah itu, Menteri Kesehatan berangkat lagi ke Kecamatan Puring Kencana untuk meninjau Posyandu Sungai Antu dan Puskesmas Puring Kencana.

Saat ditemui mengunjungi Rumah Sakit Bergerak Badau, Menteri Kesehatan mengatakan, pihaknya akan melakukan peningkatan pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan. "Kedatangan saya ke sini, untuk mengetahui kondisi real di wilayah perbatasan, sehingga program dari kami betul-betul sesuai dengan kondisi dan situasi setempat, " tutur Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Menteri Kesehatan mengakui, memang ada kekosongan pada bidang pelayanan kesehatan tertentu di perbatasan, demikian pula alat-alat medis yang tidak lengkap. "Dari itu, di perbatasan kami mau menguatkan kesehatan primer. Tentu kita bisa bayangkan jarak yang jauh ke perbatasan. Kita upayakan pelayan Puskesmas dan Pustu Posyandu akan membantu masyarakat," ucap Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia juga menegaskan, pihaknya fokus meningkatkan pelayanan di perbatasan agar masyarakat tidak mesti berobat ke Negara Tetangga. Seperti masyarakat perbatasan Kapuas Hulu yang berobat ke Negara Malaysia. "Menghindari hal itu, maka ini yang kami buat. Kami himbau agar masyarakat jangan lagi ke Negara Malaysia. Dokter disini sudah pandai," ujarnya. 

Sementara itu, masyarakat Desa Badau, Kecamatan Badau, Abang Rahmat Saleh mengharapkan Menteri Kesehatan  Republik Indonesia bisa merealisasikan peningkatan kapasitas di Rumah Sakit Bergerak Badau. "Kita minta Puskesmas dan Rumah Sakit Bergerak dilengkapi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jadi, kalau disini lengkap kami tidak berobat ke seberang. Kami juga minta ada dokter yang menetap di perbatasan," tuturnya. Menurut Abang Rahmat Saleh, pelayanan di Rumah Sakit Bergerak Badau telah baik. Tapi dalam penanganan, mereka kurang bisa melayani karena minimnya peralatan. "Sekarang ini Rumah Sakit Bergerak Badaau memang lebih membantu masyarakat. Kalau dulu kami cuma ada Puskesmas. Kita tahu, walaupun dokter itu pintar, tapi kalau tidak ada alat dan obat mereka tidak bisa berbuat apa-apa," tegasnya.

Kalau alat dan obat lengkap, lanjut Abang Rahmat Saleh masyarakat desa Badau, masyarakat perbatasan tidak perlu dirujuk ke sana sini. Apalagi, masyarakat perbatasan banyak yang tidak mampu. "Terlebih lagi kalau pelayanan kesehatan sudah baik di perbatasan masyarakat tidak perlu berobat ke seberang (Malaysia)," tutupnya.

Dalam kunjungan ke wilayah Perbatasan, Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan jajarannya didampingi sejumlah pejabat daerah Kabupaten Kapuas Hulu, diantaranya Wakil Bupati Kapuas Hulu, Agus Mulyana, S.H, M.H, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Andy Jap dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, dr. H. Harisson, M.Kes, Direktur RSUD dr. Ahmad Diponegoro Putussibau, dr. BS Rey MPh.

Share Post:

BERITA POPULER