Menteri Kesehatan Republik Indonesia Akan Kunjungi Perbatasan


Menteri Kesehatan Republik Indonesia dikabarkan akan mengunjungi Kapuas Hulu, tepatnya di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, Kecamatan Puring Kencana dan Kecamatan Badau. Kedatangan Menteri Kesehatan adalah untuk meninjau pelayanan kesehatan di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, sekaligus memastikan adanya warga perbatasan yang lebih memiliih melakukan persalinan di Negara Tetangga dibandingkan di Negara Indonesia. "Ada kabar, katanya Menteri Kesehatan mau meninjau keadaan di perbatasan. Beliau mau memastikan apakah masih ada penduduk kita di Kecamatan Puring Kencana yang melahirkan di Negara Malaysia, walaupun sebetulnya sudah ada bidan dan dokter di Kecamatan itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, dr. H. Harisson, M.Kes.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu tidak menepis adanya warga Kecamatan Puring Kencana yang memilih melahirkan di Negara Malaysia. Hanya saja ia menilai, itu bukan karena masalah mutu pelayana kesehatan saja. "Sejauh ini dari masyarakat memang ada akte kelahiran Negara Malaysia sehingga bisa sekolah disana gratis, mungkin ada fasilitas lain yang disajikan pihak Negara Malaysia untuk anak Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi warga negaranya," jelasnya, usai menelepon Susiati Julia, salah seorang bidan di Kecamatan Puring Kencana.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu memaparkan dalam satu tahun di Kecamatan Puring Kencana  ada sekitar 19 orang yang bersalin. Dari total itu biasanya ada 5 orang yang bersalin di Negara Malaysia. Demikian juga dalam hal berobat, dari 10 orang pasien yang berobat ke Puskesmas ada 3 diantaranya yang minta dirujuk atau memilih berobat ke Negara Malaysia, dibanding ke rumah sakit. "Dalam hal berobat, kalau masyarakat belum bisa ditangani oleh Puskesmas, baru mereka dirujuk ke Putussibau atau ke Negara Malaysia, tergantung permintaan si pasien. Sejauh ini sekitar 30 persen warga kita yang berobat atau melahirkan ke Negara Malaysia”.

Terkait pelayanan medis di perbatasan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu berusaha maksimal. Pemenuhan sumber daya manusia hingga perlengkapan medis terus ditingkatkan. "Kita sudah berupaya melengkapi, tapi sebagian warga memilih ke Negara Malaysia. Hal ini bukan semata karena latar belakang pelayanan medis yang kurang, tetapi ada “iming-iming” lain dari Negara Tetangga yang membuat warga kita memilih melahirkan di sana, dan anak dari yang bersangkutan menjadi Warga Negara Malaysia," tutup Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu. (Yohanes/Dishubkominfo Kab. KH)

Share Post:

BERITA POPULER