Bupati Harapkan Guru Jangan Mudah Menyerah


Bupati Kapuas Hulu, A.M. Nasir, S.H membuka Seminar Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kapuas Hulu di Rumah Adat Melayu Kedamin, Kamis (12/3) pagi. Sekitar 270 guru anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengikuti kegiatan tersebut. Turut hadir, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kapuas Hulu, Petrus Kusnadi dan beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya serta Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  Kapuas Hulu, Hj. Sri Siti Haslindar, S.Pd, M.Si.

Pada kesempatan itu, Bupati Kapuas Hulu menegaskan kepada para guru untuk terus semangat memajukan dunia pendidikan di Bumi Uncak Kapuas. Guru harus tetap berjuang meningkatkan sumber daya manusia, meskipun ada banyak keterbatasan yang menghalang. “Pendidikan di Kapuas Hulu ini memang banyak tantangan, tapi para guru tidak boleh menyerah dengan itu,” tegasnya.

Melalui Seminar Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  ini, hendaknya dapat menjadi jalan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Sehingga proses pendidikan di Kapuas Hulu menjadi lebih baik kedepan. "Seminar ini menjadi momen penting, karena banyak persoalan yang akan dibicarakan dalam forum seminar. Kami  dari pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan ini, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  sangat jeli memanfaatkan momen Porseni untuk kepentingan seminar, sehingga mereka tidak perlu banyak biaya," ujar Bupati Kapuas Hulu.

Bupati Kapuas Hulu menegaskan, memang ada banyak hal yang harus dipenuhi pada bidang pendidikan. Untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu telah berupaya memenuhi semuanya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. 

Tapi perlu diketahui, tidak semata Kapuas Hulu yang sisi pendidikannya masih kurang. Pendidikan di Kalimantan Barat secara nasional rankingnya juga kurang bagus, peringkat ke-34 dari seluruh provinsi se-Indonesia. Dari keadaan pendidikan yang kurang memuaskan ini, banyak persepsi masyarakat yang menyalahkan Kepala Daerah, disamping mengkambing hitamkan guru-guru.

"Seharunya kita perlu sama-sama menyadari tidak sepenuhnya Pemerintah Daerah dan guru yang salah dalam hal pendidikan, tetapi juga semua pihak. Termasuk Pemerintah Pusat yang kurang mengakomodir kebutuhan guru-guru di daerah. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus saling mengerti dan sama-sama memperbaiki mutu pendidikan, jangan saling menyalahkan," himbau Bupati Kapuas Hulu.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  Kapuas Hulu, Hj. Sri Siti Haslindar, S.Pd, M.Si menuturkan apresiasinya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, karena setiap tahun ada dukungan anggaran yang diberikan kepada organisasinya. “Pendanaan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  sejauh ini sering tersendat-sendat. Untungnya Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu selalu mendukung Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), walau tidak terlalu besar dananya, tapi selalu ada. Atas dukungan itu, kami sangat mengapresiasi kebijakan Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Kabupaten Kapuas Hulu,” tuturnya.

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  pun mengajak rekan sejawatnya untuk terus optimal dalam membina anak didik di seluruh wilayah Kapuas Hulu. Seimbangkan antara hak dan kewajiban. “Guru jangan hanya menuntut hak, tapi juga laksanakan juga kewajiban,” imbuhnya, sembari mengajak para guru untuk melaksanakan tugas dengan baik, sesuai kompetensi, dan kode etik. Sehingga profesi guru dihargai dan bermartabat dimata masyarakat.

Tak luput, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)  mengingatkan kepada para guru, dalam mengupayakan tunjangan sertifikasi untuk tetap berpatokan pada aturan yang berlaku. penuhi semua persyaratan, terutama jam mengajar yang berjumlah 24 jam. (Yohanes/Dishubkominfo Kab. KH)

Share Post:

BERITA POPULER