Komiditi madu dan perikanan sudah menjadi potensi terbesar di Kabupaten Kapuas Hulu. Hal ini dikarnakan Kapuas Hulu memiliki struktur geografis yang dibentangi banyak anak sungai yang menjadi habitat berbagai jenis ikan sehingga kabupaten ujung timur Kalbar tersebut dijuluki kabupaten seribu sungai. Selain itu, Bumi Uncak Kapuas juga telah ditetapkan sebagai kabupaten konservasi yang memiliki konsep pelestarian hutan. Hal tersebut menjadi daya dukung dalam pengolahan komoditi hasil hutan bukan kayu, yaitu madu.
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L. Ain Pamero, S.H mengatakan saat ini Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu fokus pada pengembangan komoditi lokal yaitu sektor pengolahan hasil ikan dan madu. “Madu dan hasil olahan ikan memang sudah jadi komoditas andalan di Kapuas Hulu sejak lama. Kedepan perlu diperhatikan pengembangannya.”
Pengolahan hasil ikan dan madu diarahkan kepada sentra-sentra atau pusat pengembangan. Sehingga pengembangan komoditas hasil pegolahan ikan dan madu tersebut mengena kepada banyak masayarakat. “Akan lebih efektif jika pengembangannya ke kelompok dari pada personal.”
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Antonius L. Ain Pamero, S.H juga mengarahkan pengembangan dilakukan pada sentra produksi perikanan. Sedangkan untuk komoditas madu diarahkan pada asosiasi yang sudah dibina SKPD terkait. “Desa Piasak sudah ada sentra produksi perikanan termasuk daerah penghasil olahan ikan lainnya. Untuk potensi madu juga akan kita kembangkan.” (Yohanes/Dishubkominfo Kab. KH)