Cuaca mendung di langit Putussibau, Senin (23/2) pagi, tidak menyurutkan niat Pangdam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Toto Rinanto Soedjiman dan istrinya untuk terbang ke Kapuas Hulu. Ia pun tiba di Bandara Pangsuma Putussibau dan disambut Bupati Kapuas Hulu, A.M. Nasir, S.H dan instrinya Ny. Erlinawati Nasir, S.H, Ketua DPRD Kapuas Hulu, Rajuliansyah, S.Pd.I, Dandim 1206/Psb, Letkol Inf. Vivin Alivianto, Kapolres Kapaus Hulu, AKBP Mahyudi Nazriansyah, S.IK dan Danyon 644/ Walet Sakti, Mayor Inf Marsana sekira Pukul 01.00 Wib.
Saat ditemui usai menunaikan sholat dzuhurnya, Pandam XII Tanjungpura menuturkan kunjungannya ke Kapuas Hulu dalam rangka mengecek kesiapan Batalyon 644 Walet Sakti untuk tugas pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia. “Pada bulan Maret ada pergantian pasukan pengamanan perbatasan. Untuk Batalyon 644/Wls sendiri akan ditugaskan di sektor barat, dari Temajuk sampai Entikong,” ujar Pangdam XII Tanjungpura, di Makodim 1206/Putussibau.
Dikatakan Pangdam, Batlayon 644/Wls akan menggantikan tugas Batlayon 501 dari Kostrat. Ada 350 anggota Batalyon 644/ Walet Sakti yang akan ditugaskan untuk menjaga jalur perbatasan. “Kalau untuk Kapuas Hulu sendiri, personil dari Batalyon 132 dari Bukit Barisan yang akan mengantikan Batalyon 315/ Garuda”.
Pangdam XII Tanjungpura pun menjelaskan, pengamanan perbatasan adalah upaya untuk mengawasi kemungkinan kegiatan ilegal, trafficking, trading dan narkoba yang masuk dari perbatasan. Dilain sisi, tujuannya juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap rasa bela negara.
Sejauh ini, terhadap rasa bela negara sudah banyak masyarakat yang menyerahkan senjata rakitan kepada pasukan pengamanan perbatasan. “Untuk pengumpulan senjata ini masyarakat perbatasan akan terus dihimbau, karena kemungkinan masih banyak senjata peninggalan periode paraku dahulu. Demikian juga penemuan bom di Nanga Nyawa, Kecamatan Seberuang. Nanti senjata dan bom tersebut akan dihancurkan,” tutup Pangdam XII Tanjungpura. (Yohanes/Dishubkominfo Kab. KH)
