Sebagai kabupaten yang berada di beranda depan negara Republik Indonesia, masyarakat di Kabupaten Kapuas Hulu harus memperkuat pemahaman ideologi negara dengan melakukan revolusi mental. Masyarakat bersama pemerintah harus menyatukan langkah untuk menangkal upaya proxy war, yang tidak kasat mata dilakukan pihak tertentu untuk merusak stabilitas daerah, salah satunya penyelundupan Narkoba.
Selasa (7/6/2016) Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir SH menegaskan, dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu akan membentuk Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) tingkat kabupaten. “Kami akan bentuk GNRM di Kapuas Hulu, ini meneruskan amanat Presiden Joko Widodo tentang revolusi mental,”.
Menurut Bupati Kapuas Hulu, unsur Gerakan Nasional Revolusi Mental akan menggabung kalangan pemerintah, akademisi hingga masyarakat awam. Sehingga komitmen dalam mewujudkan revolusi mental itu sendiri bisa masuk ke masyarakat luas. “Intinya mewujudkan kerja nyata dalam cakupan sosial, termasuk pemerintahan dan stabilitas keamanan daerah,”.
Lebih jauh Bupati Kapuas Hulu menjelaskan menjaga stabilitas daerah tidak hanya tanggung jawab Pemerintah dan aparat penegak hukum semata, tetapi juga tanggung jawab masyarakat. Mulai sekarang dan seterusnya, kata Bupati Kapuas Hulu masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu mesti melakukan revolusi mental, demikian juga dengan Pemerintah dan pihak-pihak lainnya. “Sebagai kawasan perbatasan, memang semangat kebangsaan harus diperkuat, kita harus ikut kebijakan Pemerintah Pusat, terutama revolusi mental itu. Kita bangun Kabupaten Kapuas Hulu dengan kapasitas masing-masing, Pemerintah dan Masyarakat sama-sama berbuat,”.
Revolusi mental tersebut, kata Bupati Kapuas Hulu tidak meninggalkan ideologi negara, yaitu Pancasila. Ideologi memberi makna yang lengkap untuk meneguhkan semangat kebangsaan bagi masyakat di perbatasan. “Dengan memegang teguh ideologi Pancasila kita tidak akan terpengaruh oleh negara luar,”.
Menurut Bupati Kapuas Hulu, secara sederhana revolusi mental menuntut kerja nyata, termasuk memerangi Narkoba, kesenjangan sosial bahkan tindak asusila seperti pemerkosaan yang kerap terjadi beberapa waktu lalu. “Kita harus sama-sama menyadari banyak hal yang telah terjadi karena diabaikan, untuk itu kita harus mulai memperhatikannya mulai dari hal-hal terkecil, jangan lengah,”. (Yohanes/Dishubkominfo Kab. KH)