Masyarakat nelayan di Kapuas Hulu masih banyak yang mengembang biakan ikan predator, seperti bawal dan toman. Pengembang biakan dua jenis ikan tersebut secara perlahan akan menggurangi populasi jenis ikan lainnya. Untuk itu, Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu menilai pembudidayaan ikan jenis predator perlu dialih ke jenis ikan konsumsi yang non predator.
Jumat (7/10/2016) Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, Roni Januardi, S.Sos mengatakan, budidaya ikan tuman atau bawal berpengaruh kepada pengurangan populasi ikan, karena dua jenis ikan tersebut berkembang biak dengan memangsa ikan-ikan kecil. Keadaan tersebut mengharuskan sang pembudidaya menangkap ikan-ikan kecil yang ada di sungai atau pun danau. “Nah kalau ikan kecil-kecil itu terus diambil tentu mempengaruhi siklus produksi ikan lainnya, populasi ikan tersebut lama kelamaan berkurang karena tidak ada regenerasinya,”.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu berencana untuk menyiapkan program pengalihan budidaya, dari ikan tuman ke ikan konsumsi non predator. Program tersebut untuk direalisasikan di tahun 2017. “Kita harus coba alihkan bididaya ikan tuman ini karena memicu eksploitasi ikan yang berlebihan. Kita lihat kemampuan anggaran kedepan, nanti kita buat semacam kompensasi pengalihan budidaya dari ikan tuman ke ikan lain,”.
Pengalihan budidaya ini tidak langsung dilakukan kepada semua pembudidaya ikan predator. Penawaran pengalihan budidaya tersebut hanya pada warga yang bersedia saja. “Program ini khusus warga yang bersedia saja. Dari itu kami juga menunggu usulan pengalihan budidaya ke ikan non predator dari masyarakat,”. (Yohanes/Dishubkominfo Kab. KH)